Ciamis Manis Manjing Dinamis”. Ya, itulah semboyan bagi Kabupaten Ciamis!, yang tentunya kita dapat mengambil kesimpulan terkait semboyan itu, apakah memang benar, Ciamis itu manis?, apa yang membuat Ciamis Manis?, Prestasinyakah?, kebersihannya?, ataukah kemakmuran warganya?, Entahlah…yang jelas pastinya semboyan tersebut memiliki beberapa makna yang menjadikan Ciamis disebut kota yang manis.
Nah…mungkin salah satu hal yang menyebabkan Ciamis disebut “Manis” ialah pemandangan pusat kota Kab.Ciamis sendiri, yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi. Apakah kalian mengetahui pusat kota Kabupaten Ciamis?, Apa keunikan pusat kota ini?. Ya, tentunya kita khususnya warga Ciamis sudah mengetahui dimana pusat kota Ciamis, terdapat sebuah tempat yang unik nan menarik serta menjadi salah satu tempat rekreasi yang murah nan meriah! Tak lain yang sering kita sebut sebagai Taman Raflesia Ciamis atau nama kerennya itu ialah Alun-alun Ciamis.
Alun-alun Ciamis merupakan suatu taman kota yang mana sebagai salah satu sarana untuk rekreasi, penglipur lara serta penghilang rasa jenuh yang mendera. Terletak di jantung kota Kabupaten Ciamis, dimana sebelah utara terdapat Kantor Bupati(Pendopo), kantor pos, dan SMPN 1 Ciamis, di sebelah selatan terdapat gedung DPRD sementara di sebelah barat berdiri bangunan megah Masjid Agung Ciamis, Mesjid ini didirikan pada tahun 1995 tepatnya pada 12 Juni dan di resmikan oleh Bupati Kepala Daerah Kab.Ciamis H.Dedem Ruchlia, Alun-alun Ciamis berdiri kokoh menghiasi paru-paru Ciamis. Taukah kawan, sejarah Alun-alun Ciamis?. Perlu kita ketahui sebetulnya dulu belum ada Alun-alun Ciamis yang sekarang kita kenal itu lho, namun yang ada hanyalah pasar serta lapangan bola. Barulah, pada tahun 1995 pemerintah Kab.Ciamis merencanakan program pembangunan sebuah taman kota di sentral pusat kota. Akhirnya, dengan adanya program tersebut serta dialihkannya pasar dan lapangan bola, tak lama kemudian berdirilah sebuah taman yang membuat suasana kota Kab.Ciamis menjadi manis yang sering kita sebut sebagai Taman Raflesia atau Alun-alun Ciamis.
Suasana ceria Alun-alun Ciamis, dapat kita rasakan setiap saat, terutama pada hari-hari libur. Anak-anak, kaula muda, ibu-ibu dan bapa-bapa pun dapat kita jumpai di taman kota ini. Karena jelas, taman indah milik Kab. Ciamis ini memang diperuntukan bagi semua golongan yang khususnya ingin rekreasi sebagai penghilang rasa jenuh yang timbul akibat aktivitas yang padat dan melelahkan. Berbagai aktivitas dapat kita jumpai di Taman Kota Ciamis ini, mulai dari lari pagi, senam, festival musik, permainan anak, deldom, pedagang, tukang parkir, anak muda yang refreshing bahkan yang sedang berpacaran pun juga ada lho!.
Tidak hanya pada pagi hari ataupun siang hari, malam hari pun Taman Raflesia ini banyak diminati dan dikunjungi oleh masyarakat sekitar bahkan tak jarang pengunjung dari luar kota pun tampak berdatangan.
Namun miris, pada siang hari baik pada jam pelajaran maupun tidak, kerap kita temukan pelajar-pelajar yang sedang berkhalwat (berpacaran) asik menghabiskan waktu mereka disana dengan masih mengenakan seragam sekolah mereka. Jelas pemandangan seperti itu dapat membuat risih.
Hal senada sering pula ditemukan pada malam hari, banyak para remaja yang salah menggunakan tempat ini (Alun-alun Ciamis –Red), padahal tempat ini merupakan tempat dimana kita dapat gunakan sebagai sarana bersantai terutama dengan keluarga. Kelakuan para remaja tersebut tentu dapat merusak keindahan Alun-alun Ciamis yang tentunya membawa nama baik Ciamis sebagai kota yang “manis”.
Padahal banyak para kaum remaja ini yang memanfaatkan Taman Raflesia ini hanya untuk sekedar berkumpul dengan teman-teman komunitas mereka atau bahkan menjadi tempat untuk bersilaturahmi. Kebanyakan mereka memilih malam hari, karena pada waktu itu Alun-alun Ciamis jauh lebih indah dan suasananya pun tampak beda.
Kejadian lebih miris tadi terjadi di Alun-alun Ciamis tatkala malam mulai larut. Situasi yang cukup mencengangkan dapat terasa antara pukul 23.00 WIB hingga larut malam. Ya, sungguh miris, kota Ciamis yang kita kenal sebagai kota yang manis manjing dinamis ini terlihat menjadi keras dan bebas. Ketika malam semakin gelap banyak sekali terlihat tindakan-tindakan yang tak sepatutnya dilakukan di tempat ini, yang mana Alun-alun Ciamis menjadi pusat kota Kab.Ciamis.
Pemabuk, para pasangan yang melakukan prostitusi bahkan para waria pun jelas dapat kita temui di Alun-alun Ciamis ini. Namun, pihak polisi setempat pun tak bisa bertindak apa-apa,“ pasalnya itu adalah hak mereka asalkan tidak menggangu keamanan saja”, ucap salah seorang polisi yang sedang bertugas.
Problem tersebut adalah masalah bersama, PR buat kita untuk mencari strategi baru sekaligus jalan keluar, bagaimana caranya menciptakan suasana kenyamanan dan keindahan Alun-alun Ciamis pada malam hari seperti pagi atau siang harinya, bahkan syukur-syukur lebih dari itu.
Salah satu cara untuk menyelesaikan problem tadi, diantaranya.
1. Dari pihak pemerintah : harus bersikap tegas dan bertindak untuk mengurusi serius kepada oknum-oknum tertentu, yang telah berbuat kesalahan yang menyebabkan rusak dan terganggunya keindahan dan kenyamanan Alun-alun Ciamis dan tentunya mencoreng nama baik Ciamis sebagai kota “manis”.
2. Pihak kaula muda : kita sebagai Remaja Ciamis tentunya memiliki andil untuk menjaga kenyamanan dan keindahan Alun-alun Ciamis, salah satu cara untuk merealisasikannya adalah dengan menjaga segala fasilitas yang ada di alun-alun dan kita semua akan menjaga suasana ketertiban Taman Raflesia, dengan cara tidak akan berbuat keonaran dan bertindak sewajar-wajarnya saja.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa memang benar alun-alun ciamis merupakan tempat yang berpotensi bagi keramaian kota Ciamis dan pada kenyataannya memang menjadi pemanis bagi Kabupaten Ciamis, hal itu bisa terjadi jika seandainya kita menjaga keindaan dan tidak mengotori keindahan alun-alun Ciamis yang merupakan sebagian dari Manisnya Pusat Kota Kabupaten Ciamis.
By : Iskariman A.S,Ryan,Meli,Dinar,Wulan SMAN 1 Ciamis